PESAN DI BALIK PAKAIAN - Lampost Weekend
Selasa, Februari 19, 2019
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Lampost Weekend
  • Home
  • Bekreatif
  • Destinasi
  • Fashion
  • Kuliner
  • Semua Kategori
    • Apresiasi
    • Cerita Anak
    • Cerpen
    • Desain
    • Destination
    • Digital
    • Dunia Anak
    • Dunia Kerja
    • Food & Drink
    • Headline
    • Kesehatan
    • Komunitas
    • Lentera
    • Mall
    • Muda
    • News
    • Otomotif
    • Pentas
    • Photo
    • Reporter Cilik
    • Resensi Buku
    • Sajak
    • Pojok Indonesia
    • Travel Ideas
    • Video
    • Tak Berkategori
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
Lampost Weekend
  • Home
  • Bekreatif
  • Destinasi
  • Fashion
  • Kuliner
  • Semua Kategori
    • Apresiasi
    • Cerita Anak
    • Cerpen
    • Desain
    • Destination
    • Digital
    • Dunia Anak
    • Dunia Kerja
    • Food & Drink
    • Headline
    • Kesehatan
    • Komunitas
    • Lentera
    • Mall
    • Muda
    • News
    • Otomotif
    • Pentas
    • Photo
    • Reporter Cilik
    • Resensi Buku
    • Sajak
    • Pojok Indonesia
    • Travel Ideas
    • Video
    • Tak Berkategori
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
Lampost Weekend
No Result
View All Result

PESAN DI BALIK PAKAIAN

Sebagai desainer, kendala terbesar dalam kariernya adalah keterbatasan sumber daya manusia.

Rudiyansyah by Rudiyansyah
18 Mei 2018
in Headline
0
Home Headline

NUR JANNAH

DUNIA fesyen makin berkembang. Orientasinya kini bukan hanya profit atau mengejar keuntungan. Para desainer itu menciptakan sebuah karya yang menginspirasi. Ada makna dan pesan khusus yang ingin disampaikan kepada masyarakat melalui sebuah busana.

Sejumlah model memperagakan busana berbahan batik tapis. Foto : Zainuddin.
Sejumlah model memperagakan busana berbahan batik tapis. Foto : Zainuddin.

Pemilik Batik Gabovira Gatot Kartiko mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan melalui batik yang dirancangnya adalah kekayaan muatan lokal atau daerah. Ciri khas batik Gabovira yaitu mengeksplor keberagaman seni, adat, dan budaya Lampung. “Setiap batik yang saya buat memiliki muatan daerah dan budaya masing-masing,” kata Gatot ditemui, beberapa waktu lalu.

“Setiap batik yang saya buat memiliki muatan daerah dan budaya masing-masing.”

Dia juga ingin mempromosikan budaya Lampung. Gatot mencontohkan batik yang mengangkat kekayaan budaya Pesisir Barat, Mesuji, yang terkenal dengan sungai, sawit, dan lainnya. Kemudian, Lampung Utara dengan celugam kain adat untuk acara-acara pernikahan, kopi di Lampung Barat, dan lain sebagainya.

“Jadi membuat desain tidak asal jadi. Ada pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Lampung punya banyak ciri khas,” ujar pria yang merintis karier sejak 2000 itu.

Dalam menciptakan sebuah desain batik, Gatot banyak terinspirasi dari karya di luar Lampung, misalnya motif aksara Lampung yang terinspirasi dari aksara Jawa. Atau motif daerah lain yang dipadu dengan ciri khas Lampung. Gatot termasuk desainer yang menjaga kualitas. Ciri itulah yang membuat Gabovira bisa diterima luas.

Baca Juga : Bahasa Daerah yang kian Ditinggalkan

Sejumlah ibu rumah tangga menyulam kain tapis.
Sejumlah ibu rumah tangga menyulam kain tapis.

Sulam Usus

Pemilik Butik Sulam Usus Nabila, Marni, menerangkan setiap karya yang dihasilkan memiliki makna dan pesan yang bernilai. Sulam usus misalnya, kain ini mengangkat keanekaragaman yang khas Lampung.

Jika dahulu sulam usus hanya digunakan sebagai pakaian adat, kini sulam usus disulap menjadi busana yang fleksibel dan bisa dipakai di mana dan kapan saja. “Saya lebih banyak mengangkat budaya dan etnik yang dikemas secara modern. Selain seni, ada ke khasan dalam sebuah busana,” kata dia.

Perempuan, yang mengawali karier sebagai penjahit tradisional itu mengaku tertarik menggeluti dunia fesyen karena ada seni dan ciri khas dari setiap perancang busana. Menurut Marni, sebagai desainer, kendala terbesar dalam kariernya adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM). “Kalau penjiplakan saya tidak masalah. Saya menganggap hasil saya disukai orang lain,” ujar perempuan yang meniti karier sejak 2005 itu.

Pengrajin sulam usus. Foto : Zainuddin.
Pengrajin sulam usus. Foto : Zainuddin.

Sedangkan Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Agus Nompitu mengungkapkan sebanyak 95 ribu pelaku UMKM di Lampung terdaftar di dinas setempat. Menurutnya, untuk mendorong pertumbuhan UMKM, termasuk desainer lokal, caranya dengan mengikuti pameran expo dari tingkat lokal, nasional, hingga internasional.

“Untuk produk-produk fesyen masuknya UMKM. Dari situ kami melakukan pendekatan, baik secara online maupun offline. Kemudian, dengan mengikutsertakan pameran,” kata Agus di ruang kerjanya, beberapa hari lalu.

Selain itu, pihaknya mendorong bisnis berbasis e-commerce melalui layanan usaha terpadu. Agus menambahkan dengan memfasilitasi untuk mengikuti pameran akan berdampak langsung kepada pelaku usaha, salah satunya mendatangkan para pembeli. (M1)

nur@lampungpost.co.id

 

Tags: Batik LampungDesain pakaian LampungKain Tapis khas LampungKain Tradisional Lampung
ShareTweetShare
Rudiyansyah

Rudiyansyah

Next Post
Intimasi Kitab dan Fiksi

Intimasi Kitab dan Fiksi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pesan di Balik Pakaian.

PESAN DI BALIK PAKAIAN

18 Mei 2018
Lumbokseminung nan Eksotis

Lumbokseminung nan Eksotis

7 November 2018
Wisata Ziarah ke Keramat Ilahan

Wisata Ziarah ke Kramat Ilahan

4 Mei 2018
Kuliner Nasi Arab

Aroma Lezat Khas Nasi Arab

10 Mei 2018
Kota yang Luput

Kota yang Luput

2
Hadirkan Kenyamanan di Jantung Kota

Hadirkan Kenyamanan di Jantung Kota

1
Persaingan Startup Lokal

Persaingan Startup Lokal

1
Merawat Dongeng dan Narasi

Merawat Dongeng dan Narasi

1
Siger Sikep nan Glamor

Siger Sikep nan Glamor

28 Desember 2018
Konsisten Bantu Korban Bencana

Konsisten Bantu Korban Bencana

28 Desember 2018
Sajian Vegetarian Penggoda Selera

Sajian Vegetarian Penggoda Selera

28 Desember 2018
Resolusi di Tahun Baru

Resolusi di Tahun Baru

28 Desember 2018
Facebook Twitter Google+ Pinterest VK RSS

TENTANG KAMI

Lampost Weekend

Teruji Tepercaya

Lampung Post Weekend adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post edisi minggu. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

ALAMAT

Jalan Soekarno Hatta No. 108 Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung - Indonesia

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

IKLAN DAN SIRKULASI

Syarifudin : 0812 8111 9922
Indra Sutaryoto : 0813 7976 8307

 

PERWAKILAN JAKARTA

Ilham P Wibowo : 0812 9325 1116
Pinta R Damanik : 0812 8410 018

Copyright © 2018 Lampungpost.id, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
  • Travel News
  • Destination
  • Travel Ideas
  • Food & Drink
  • Video

Copyright © 2018 Lampungpost.id, All Right Reserved.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In